Disebut Khianati Rakyat Trenggalek, Ini Jawaban Emil Dardak
REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, Jumat membantah tudingan sejumlah pihak yang menilainya telah mengingkari kontrak politik ketika…
REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, Jumat membantah tudingan sejumlah pihak yang menilainya telah mengingkari kontrak politik ketika dirinya memutuskan maju bursa pemilihan gubernur pada Pilkada Jatim mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Saya rasa semua kembali pada bagaimana kita menginterprestasikan itu. Yang kami utamakan adalah melaksanakan tugas dengan integritas. Jujur artinya sesuai prosedur dan tidak menyalahgunakan jabatan, itulah esensi utama pada saat kami dilantik," kata Emil mengawali jawabannya.
Dalam penjelasannya, Emil memang tidak serta-merta menyampaikan bantahan terkait tudingan pengingkaran kontrak politik yang dilontarkan sejumlah pihak, khususnya PDIP selaku partai pengusung. Menurut suami artis Arumi Bachsin ini, langkah politiknya untuk maju bursa Pilkada Jatim justru akan berdampak positif bagi Trenggalek selaku bagian dari entitas wilayah yang saling berkaitan di pesisir selatan Jawa Timur maupun dengan kabupaten/kota lainnya.
"Ada satu pertimbangan yang sangat matang, yang kami ambil sejak beredarnya nama kami, walaupun kami belum bisa jawab saat itu. Tetapi kami sudah melakukan beberapa pertimbangan-pertimbangan, melihat apa yang terbaik bagi Trenggalek," katanya.
Emil beralasan, Trenggalek yang masih terbelakang secara ekonomi tidak bisa dibangun dengan perspektif individu.
Sebaliknya, kata dia, memajukan perekonomian, sosial maupun budaya di daerah asal leluhurnya itu harus dengan perspektif satu kesatuan wilayah, baik sinergi lintaswilayah, sinergi lintaskabupaten, bahkan dalam hal pelayaran memerlukan sinergi lintasprovinsi.
Di Trenggalek ini, kata Emil, setengah wilayahnya lebih adalah hutan. Selain itu, Trenggalek juga memiliki 100 kilometer garis pesisir. Fakta itu menjadi dasar pertimbangan Emil yang menyadari bahwa penanganan persoalan pembangunan di Trenggalek, sebagian kewenangan justru sudah ada di level provinsi.
Emil menegaskan keinginannya untuk membangun SDM-SDM yang 'connect, link and match' dengan perkembangan industri-industri prioritas, misal terkait dengan keberadaan SMK yang juga di bawah kewenangan provinsi.
"Jadi saya lihat, melihat bagaimana kami bisa berkontrobusi untuk Trenggalek, kami pertimbangan semua itu. Dan ternyata para kiai dan ibu nyai jauh-jauh datang ek Jakarta untuk memberikan amanah itu (menjadi Cawagub Jatim dampingi Khofifah Indar Parawansa), sehingga keputusan ini akhirnya kami ambil," ujarnya.
Tidak ada komentar