Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor Bupati - Warta 24 Jambi
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor Bupati

Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor Bupati

Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor Bupati Sebanyak 213 guru Baca Tulis Quran (BTQ) di Pidie, Kamis (23/11) melakukan unjuk rasa ke kantor bupati setempatJumat, 24 November 2017 09:20SERAMBIN…

Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor Bupati

Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor Bupati

Sebanyak 213 guru Baca Tulis Quran (BTQ) di Pidie, Kamis (23/11) melakukan unjuk rasa ke kantor bupati setempat

Guru BTQ di Pidie Demo ke Kantor BupatiSERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAILPuluhan dari 213 guru baca tulis Aluran di Pidie mendatangi kantor bupati untuk menuntut pembayaran gaji sejak Januari hingga November 2017, Kamis (23/11/2017).

* Tuntut Kejelasan Gaji

SIGLI - Sebanyak 213 guru Baca Tulis Quran (BTQ) di Pidie, Kamis (23/11) melakukan unjuk rasa ke kantor bupati setempat untuk menuntut Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Pidie memberi kejelasan atas gaji mereka yang belum dibayar dengan total untuk Pidie, sebesar Rp 1.533.6 00.000 selama satu tahun berjalan.

Di Kantor Bupati, para guru BTQ yang dikontrak untuk peningkatan syariat Islam di Aceh ini, memaksa bertemu pimpinan daerah. Namun tak satu pun pimpinan daerah yang ada di kantor tersebut, sejak pagi hingga siang kemarin.

Koordinator aksi, Tgk Suhaimi, mengatakan kedatangan pihaknya yaitu untuk menuntut kejelasan terhadap SK dan pembayaran gaji mereka, karena sejak Januari 2017 sampai kini belum dibayar oleh pemerintah yang selalu dengan bangga mempromosikan syariat Islam di Aceh. Sementara, para guru menjadi korban akibat tak ada komitmen yang jelas dari pemerintah, jika sudah terkait soal dana.

Sejak tuntutan ini disuarakan tiga hari lalu, hingga kini tidak ada satu pun pejabat pemerintah maupun kepala instansi terkait yang merasa bertanggung jawab dengan mengambil inisiatif untuk menjelaskan persoalan ini. Akibatnya, banyak informasi liar yang beredar di kalangan guru BTQ di Aceh, seperti isu guru BTQ tak dibutuhkan lagi unt uk tahun depan, atau isu bahwa uang untuk membayar gaji mereka telah dikorupsi sejumlah pejabat untuk membiayai pemenangan calon kepala daerah saat Pilkada yang lalu.

“Pejabat terkait perlu menjelaskan persoalan ini agar kami tidak menerima informasi yang salah. Dan pada intinya, kami tetap menuntut pemerintah membayar gaji kami terhitung sejak Januari 2017, tanpa ada pemotongan, dan tanpa ada penundaan hingga tahun depan. Kami sudah menunggu hampir satu tahun, dan selama ini tidak ada perhatian dari pemerintah terhadap masalah yang kami hadapi ini,” pungkas Tgk Suhaimi.

Ia menambahkan, bukti minimnya perhatian pemerintah terhadap program peningkatan syariat Islam ini, antara lain, program pengajaran BTQ ini tidak pernah dimasukkan oleh Dinas Pendidikan dalam Rencana Kegiatan Umum (RKU), baik di tahun 2017 maupun 2018. “Hingga berakhirnya pembahasan APBK-P 2017, kejelasan nasib guru BTQ di Pidie ini terus menggantung. Tapi kami akan terus memperjuangkan hak kami yang belum dibayar oleh pemerintah ini,” tegasnya.

Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST yang ditanyai Serambi, Kamis (23/11) mengatakan, pihak akan segera merespons tuntutan para guru Baca Tulis Alquran (BTQ) --yang merupakan program Pemerintah Provinsi yang dilaksanakan di tiap kabupaten di Aceh ini.

Karena program ini merupakan program pemerintah provinsi, Gubernur Aceh pun sudah menyurati Pemkab/Pemko untuk membayar gaji mereka. “Kami telah menerima surat dari Gubernur Aceh yang memerintahkan agar gaji mereka dibayar,” kata Fadhlullah.

Ia juga mengatakan sudah beraudiensi dengan perwakilan guru BTQ di Pidie, untuk menampung informasi dan keluhan mereka terkait gaji, dan kelanjutan program pengajaran BTQ di Aceh ke depan. “Pada intinya kami akan mendukung program BTQ ini dilanjutkan namun, hal ini masih harus dibicarakan di tingkat provinsi,” jelas Wabup Pidie itu.(c43)

Editor: bakri Sumber: Serambi Indonesia Ikuti kami di Sumber: Google News | Warta 24 Pidie

Tidak ada komentar